Minggu, 20 Januari 2008

Takut '66, Takut '98

Mahasiswa takut pada dosen
Dosen takut pada dekan
Dekan takut pada rektor
Rektor takut pada menteri
Menteri takut pada Presiden
Presiden takut pada mahasiswa

Taufik Ismail, 1998

Komentar
Mungkin puisi ini di buat atas dasar, bahwa pada tahun itu penyair merasa betapa malu nya menjadi orang indonesia, bisa dilihat dari kutipan puisi lainnya dan pada tahun yang sama pula "langit akhlak rubuh, diatas negeriku berserak-serak, hukum tak tegak, doyang berderak-derak". jika dilihat dari puisi takut ini juga sang penyair hanya dapat melihat saja dan mungkin saja tentunya bahwa penyair tidak lagi diharap kan sanggup untuk berkeringat dibawah terik matahari, beregadang, dorong-mendorong dengan aparat keamanan, dan berteriak-teriak bersama mahsiswa (argumen ini juga disitir dalam kata pembuka oleh kuntowijoyo dalam buku MAJOI).

Tidak ada komentar: